Langit, Mahasiswa Laju UMS dari Palur.

Kisah mahasiswa laju UMS yang terdampak atas pembangunan jembatan Jurug B Solo.


Siang yang terik di batas kota Solo - Karanganyar. Waktu menunjukkan pukul 11.30 WIB. Seperti biasa Langit sudah bersiap bergegas berangkat ke kampus. Langit adalah mahasiswa aktif semester 7 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Program Studi Pendidikan Geografi. Ia adalah salah satu dari sekian banyak mahasiswa UMS yang ketika berangkat kuliah laju setiap harinya. Rumahnya di Palur, Karanganyar. Kalau tidak ada proyek jembatan Jurug B, jarak dari Rumahnya di Palur ke Kampus ditempuh setengah jam saja namun akibat adanya proyek jembatan Jurug B itu, jarak tempuh ke kampus menjadi 45 menit atau bahkan lebih. Begitu terasa revitalisasi proyek jembatan Jurug B ini bagi Langit.

Seperti pada Senin (26/9/2022), Langit berangkat ke kampus melintasi kawasan Jurug. Tempat itu macet imbas dari proyek revitalisasi jembatan Jurug B. Mobil dan motor dari arah Karanganyar dan sebaliknya dari arah Solo menumpuk menjadi satu di area yang melewati jembatan Jurug ini, mengingat pihak aparat dari Satlantas dan Dishub memberlakukan rekayasa lalu lintas, arus lalu lintas diberlakukan contraflow. Secara harfiah contraflow adalah rekayasa lalu lintas yang digunakan yakni melawan arus. Keriuhan lalu lintas terjadi di Kawasan jembatan Jurug hari itu. Apalagi jika ada bus atau truk yang sedang lewat atau papasan, pasti menyebabkan lalu lintas tersendat dan antrean kendaraan mengular hingga menyebabkan macet yang panjang. Banyak pengendara sepeda motor yang tak sabar yang membuat lalu lintas semakin kacau dan semakin tersendat. Tak jarang antrean kendaraan dari arah Karanganyar mengular hingga depan SPBU Palur. Sedangkan dari arah Solo mengular hingga depan kampus UNS.

Sumber gambar. https://www.solopos.com/jembatan-jurug-b-solo-ditutup-satlantas-deteksi-beberapa-lokasi-rawan-macet-1427300

“Biasanya puncak macetnya waktu jam-jam sibuk, saat jam berangkat kerja, jam istirahat kerja, dan jam pulang kerja.” ungkap Langit.

Imbas dari proyek revitalisasi pembangunan jembatan jurug B ini membuat Langit harus berangkat ke kampus lebih awal dari biasanya. Ia terkadang lewat ring road Solo untuk memotong jarak tempuh, namun di jalur itu ada kendala lain yang menghadang perjalanan Langit untuk berangkat ke kampus. Proyek simpang Joglo. Ya, proyek Simpang Joglo yang digadang-gadang akan dibangun elevated rail atau rel layang yang sampai sekarang masih menjadi pekerjaan rumah yang berat dan juga menyebabkan kemacetan panjang imbas proyek tersebut. Macet yang terjadi di Simpang Joglo biasanya terjadi saat jam-jam sibuk, terlebih ketika kereta api lewat.

Meskipun menjadi tantangan berat ketika berangkat ke kampus, karena harus menghadapi hiruk pikuk lalu lintas yang penuh dengan kemacetan. Langit selalu mensyukurinya. Ia bersyukur lantaran masih bisa berangkat kampus dengan selamat. Walaupun jarak tempuhnya meningkat menjadi 45 menit lebih.

Tak hanya suka, sebagai mahasiswa laju ketika berangkat ke kampus Langit juga memiliki banyak duka. Terlebih ketika kelas yang di adakan di kampus mendadak. Mahasiswa yang rumahnya laju seperti Langit tidak bisa mendadak dan kalau dipaksakan akan terlambat masuk ke kelas untuk mengikuti kuliah.

“Semenjak ada proyek revitalisasi jembatan Jurug B, anak saya selalu berangkat 15 menit lebih awal dari biasanya.” kata ibu Langit.

Akibat berangkat lebih awal dan jarak tempuh yang memutar mengakibat Langit merasa lebih lelah dari biasanya karena harus menempuh jarak lebih jauh dari biasanya. Orang tua Langit mengkhawatirkan kondisi kesehatan Langit yang memutuskan untuk laju ke kampus.

“Biasanya sepulang kuliah saya masih bisa melakukan hal lain, tapi sekarang rasanya lelah sekali. Pulang kuliah, langsung istirahat dan tidur.” kata Langit.

Semoga proyek revitalisasi jembatan Jurug B dapat menjadi solusi terbaik untuk menunjang kenyamanan lalu lintas masyarakat Solo – Karanganyar. Masyarakat berharap proyek revitalisasi ini selesai tepat waktu. Melihat dampak dari proyek ini berdampak pada arus lalu lintas yang menjadi terganggu. Mengingat mobilitas masyarakat Solo – Karanganyar cukup tinggi setiap harinya. Kemudian dampak yang ditimbulkan dari pembangunan ini pun juga sangat terasa bagi masyarakat khususnya mahasiswa laju yang harus melewati jalur dari proyek revitalisasi jembatan Jurug B tersebut.

Komentar