Mengulas Film Berkaitan dengan Ilmu Jurnalistik.

 ULASAN FILM SHATTERED GLASS (2003): WARTAWAN PENDONGEN ULUNG

Shattered Glass adalah  film bertema jurnalistik yang diangkat dari kisah nyata yang terjadi di majalah The New Republic. The New Republic adalah salah satu surat kabar terkenal di New York yang terus-menerus membahas politik. Film ini berfokus pada masalah yang terjadi di surat kabar pada tahun 1998. Saat itu, mereka memiliki 15  jurnalis muda dengan usia rata-rata 26 tahun

Stephen Glass dan Charles Lane
sumber:  
https://images.mubicdn.net/images/film/8756/cache-28781-1580475853/image-w1280.jpg?size=800x

           Film ini menceritakan tentang salah satu jurnalis New Republic, yaitu Stephen Glass. Dalam fim ini Glass adalah seseorang jurnalis yang cerdas, yang dimana tulisannya selalu menarik pembaca, walaupun gajinya menjadi seorang jurnalis sangat kecil, Glass menyukai pekerjaannya karena ia membayangkan tulisannya dibaca orang-orang terkenal seperti presiden.  Di awal film Glass menceritakan, bahwa banyak wartawan yang suka membual, dan membuat dirinya tampak hebat dari yang sebenarnya. Menurutnya (Glass) banyak wartawan yang menganggap cerita politik selalu menjadi berita yang mengesankan, namun Glass berpendapat cerita yang mengesankan adalah orang-orang yang kita temui, tingkah laku mereka, kekurangan mereka yang membuat mereka lucu, yang membuat mereka terlihat manusiawi, bagi Glass jurnalisme adalah seni memahami tingkah laku manusia. Untuk menjadi seorang jurnalis, kita harus tahu untuk siapa kita menulis, dan juga kita harus mengetahui apa kelebihan kita, seorang penulis harus menjadi pembaca untuk tulisannya sendiri, dengan begitu pembaca akan merasakan seolah seakan tulisan itu adalah tentang dirinya.

Stephen Glass digambarkan sebagai seorang yang imajinatif dan menyenangkan. Ia menulis sebuah artikel tentang partisipasnya di sebuah rapat Partai Republik, lalu suatu saat sang editor Michael Kelly, menemukan ada beberapa fakta yang tidak sesuai pada artikel tersebut. Namun Glass mengklaim bahwa dirinya keliru dalam melaporkan apa yang terjadi. Hal ini membuat Kelly menganggap masalah tersebut bukan masalah yang serius, karena Glass mengatakan fakta lain dalam artikelnya kuat.

Suatu hari Marty Peretz bos New Republic yang pemarah, memerintahkan para staff untuk menyunting artikel mereka yang bermasalah dengan kaidah kebahasaan yang berlaku, yaitu dengan melingkari setiap tanda koma (,) yang salah. Kelly merasa tidak setuju dengan perlakuan Marty, karena menganggap terbitannya penuh dengan kesalahan. Kelly mendebat Marty untuk melindungi para staffnya, hal tersebut berujung pada pengunduran diri Kelly dari New Republic.

Setelah pengunduran diri Kelly dari New Republic, pada malamnya Charles Lane mendapat telepon dari Marty. Marty ingin mengangkat Lane menjadi editor yang baru, untuk menggantikan posisi Kelly yang mengundurkan diri. Mendengar kabar tersebut, para staff lain merasa kecewa, mereka menganggap Lane adalah orang yang kaku dalam humor, mereka juga kurang menykainya karena Lane sangat mendukung foto untuk publikasi, selain itu karena mereka juga telah nyaman dengan Kelly, karena Kelly adalah sosok editor yang melindungi penulisnya.

Dalam suatu rapat, Glass menceritakan tulisan terbarunya mengani Restil, seorang hacker yang berhasil membobol sistem keamanan sebuah perusahaan software besar. Glass menceritakan dirinya hadir dalam acara tersebut, dia menceritakan bagaimana Restil meminta imbalan terhadap perusahaan tersebut. Glass juga menceritakan bagaimana dirinya hadir pada sebuah rapat hacker nasional tersebut.

Artikel tersebut akhirnya diterbitkan, namun seorang penulis dari majalah Forbes Adam Penenberg, menemukan bahwa banyak sekali fakta yang tidak sesuai dan janggal pada tulisan tersebut. Andy Fox yang juga teman sekantor Adam, ikut membantu dalam membuktikan fakta-fakta pada artikel tersebut. Memang benar yang mereka temukan, ternyata artikel Glass mengani hacker tersbut sama sekali tidak terjadi dan benar.

Charles Lane menguak kebohongan artikel yang dibuat Stephen Glass
sumber: 
https://i.pinimg.com/originals/55/61/66/556166947fe0bb690d33ee77412bc68f.jpg

Lane yang mendapat laporan dari Forbes, merasa bingung dengan kebenaran tulisan Glass. Lane mencoba membuktikan apakah fakta yang Glass tulis adalah benar, namun dalam proses pembuktiannya, Glass sering sekali memutar balikan fakta. Bahkan Glass yang terlihat panik mencoba mencari pembelaan dari teman-temannya, sehingga hal tersebut membuat Lane menjadi terpojok, karena pada awalnya para staff tidak menyukainya. Lane tetap melanjutkan pencarian untuk membuktikan kebenaran tulisan Glass, dan ternyata orang-orang yang dimaksud Glass, adalah hasil karangannya sendiri, begitupun waktu dan tempat yang ia tulis dalam artikelnya, sama sekali tidak benar ada dan terjadi.  Lane yang ingin memecat Glass karena kebohongannya, mendapat tekanan dari para bawahannya, dikarenakan Glass banyak disukai rekan-rekannya. Marty meminta agar Lane tidak memecat Glass, hal tersebut demi kepentingan politik majalah, dikarenakan jika Glass dipecat oleh Lane, kemungkinan staff lain akan ikut mengundurkan diri. Lane yang merasa kesal dengan dirinya, mencoba meneliti kebenaran-kebenaran karya Glass sebelumnya. Lane menemukan bahwa semua tulisan Glass ternyata adalah hasil karangan, dan fakta-faktanya tidak dapat dipertanggung jawabkan. Lane merasa tidak dapat membiarkan masalah tersebut, dia melihat masalah ini akan membuat nama New Republic jatuh, dan juga mengalami penutupan. Lane mencoba meyakinkan staff lainnya, bahwa dirinya akan tetap memecat Glass. Para staff tidak menyukai keputusan Lane, karena mereka menganggap Lane egois terhadap Glass. Lane tetap mempertahankan keputusannya, ia memberitahu bahwa semua tulisan Glass adalah karangan, dan akan berakibat fatal pada masa depan perusahaan. Para staff akhirnya mengerti mengenai keputusan Lane, mereka mendukung pemecatan Glass, dan juga menandatangani surat permintaan maaf kepada pembaca.

Dalam hal ini seorang jurnalis sangatlah penting dalam memahami hal-hal utama dalam mewarta suatu berita hendaknya seorang jurnalis memperhatikan konten yang dimuat apakah bersangkutan dengan kepentingan public atau tidak, metode yang digunakan apakah sudah sesuai dengan KEJ dan pedoman media siber, dan dalam penyampaiannya hendaknya memperhatikan ABC (Accurate, Brief, dan, Clear).

Bagi saya, film ini membuktikan bahwa seorang jurnalis tidak boleh memalsukan kebenaran. Tapi saya juga mengagumi Glass, dia bisa menangkap semua yang ada di sekitarnya, yang sangat menarik. Glass menyusul dan menceritakan semua yang dia tulis. Seorang jurnalis harus selalu menyajikan kebenaran, karena tulisannya akan menggugah pembaca. Shattered Glass memberikan pandangan pada kita, bahwa orang cerdas tidak memperlihatkan dirinya cerdas, dan orang bodoh akan memperlihatkan dirinya pintar. Glass berhasil membohongi rekan-rekannya bahwa dirinya hebat.


Berikut ini pranala dan video youtube trailer film yang diulas, yakni Shattered Glass (2003):

Trailer Film Shattered Glass (2003)

Komentar