Mengkaitkan Ulasan Film Jurnalistik dengan Elemen Dasar Jurnalisme

Kaitan Ulasan Film “Shattered Glass (2003)” dengan Elemen-Elemen Jurnalisme Bill Kovach dan Tom Rosenstiel

Sumber: https://nandahamidy.files.wordpress.com/2015/04/shattered-glass-31.jpg?w=650

Kali ini saya berusaha untuk mengaitkan elemen dasar jurnalisme dengan ulasan atau review film Shattered Glass (2003). Adapun dalam ilmu jurnalisme ada elemen-elemen dasar yang hendaknya dipatuhi dan diperhatikan oleh para jurnalis. Elemen dasar ini yang menjadikan titik berat dan tolak ukur sebagaimana jurnalis itu memahami tugas-tugas dasarnya. Dalam hal ini 10 Elemen Jurnalisme disusun berdasarkan buku “9 Elemen Jurnalisme” dan “Blur” karya Bill Kovach & Tom Rosenstiel yang sangat dihormati di dunia jurnalisme. Dapat diuraikan elemen dasar dan hal-hal dalam film Shattered Glass (2003) antara lain:

  1. Kewajiban utama jurnalisme adalah pada pencarian kebenaran

Menguji informasi berarti melakukan check and recheck tentang kebenaran informasi itu. Berimbang adalah memberikan ruang atau waktu pemberitaan kepada masing-masing pihak secara proporsional. Opini yang menghakimi adalah pendapat pribadi wartawan. Hal ini berbeda dengan opini interpretatif, yaitu pendapat yang berupa interpretasi wartawan atas fakta. Asas praduga tak bersalah adalah prinsip tidak menghakimi seseorang.

Sebagai seorang wartawan sebaiknya dalam melaporkan dan menyiarkan informasi perlu meneliti kembali kebenaran informasi. Stephen Glass tidak meneliti kembali informasi yang ia peroleh. Beberapa informasi yang ia dengar dari mulut ke mulut bisa ia kembangkan sendiri menjadi suatu berita yang sifatnya palsu, karena tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

  1. Loyalitas utama jurnalisme adalah kepada warga negara

Menyalahgunakan profesi adalah segala tindakan yang mengambil keuntungan pribadi  atas informasi yang diperoleh saat bertugas sebelum informasi tersebut menjadi pengetahuan umum. Suap adalah segala pemberian dalam bentuk uang, benda atau fasilitas dari pihak lain yang mempengaruhi independensi.

Wartawan Indonesia selalu menjaga kehormatan profesi dengan tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun dari sumber berita, yang berkaitan dengan tugas-tugas kewartawanannya, dan tidak menyalahgunakan profesi untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

Stephen Glass sebagai jurnalis New Republic bersikap tidak loyal terhadap New Republic. Ia memanfaatkan popularitasnya demi kepentingannya sendiri, yaitu makin meningkatkan popularitasnya dengan menjual artikel kepada majalah-majalah lain. Bahkan Stephen Glass mengaku pernah menjual artikel yang sifatnya bohong kepada majalah Rolling Stones.

  1. Esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi

Segera berarti tindakan dalam waktu secepat mungkin, baik karena ada maupun tidak ada teguran dari pihak luar. Permintaan maaf disampaikan apabila kesalahan terkait dengan substansi pokok.

Bagaimana mungkin Stephen Glass mencabut dan meralat kekeliruan dalam beritanya jika ia dengan sengaja memasukkan berita yang sifatnya palsu ke dalam majalah New Republic? Bahkan ketika majalah Forbes sebagai publik bertanya mengenai keakuratan berita “Hack Heaven” yang dibuat Stephen Glass, Stephen melayani hak jawab tersebut dengan jawaban-jawaban palsu, yang ia karang sendiri, akibatnya Stephen Glass terpaksa berbohong semakin banyak demi menutupi kebohongan-kebohongan sebelumnya. Pihak majalah New Republic melakukan permintaan maaf kepada pembaca dan melakukan klarifikasi bahwa 27 dari 41 tulisan Stephen Glass merupakan sebuah kebohongan.

  1. Jurnalis harus menjaga independensi dari objek liputannya

Hak tolak adalah hak untuk tidak mengungkapkan identitas dan keberadaan narasumber demi keamanan narasumber dan keluarganya. Embargo adalah penundaan pemuatan atau penyiaran berita sesuai dengan permintaan narasumber. Informasi latar belakang adalah segala informasi atau data dari narasumber yang disiarkan atau diberitakan tanpa menyebutkan narasumbernya.  “Off the record” adalah segala informasi atau data dari narasumber yang tidak boleh disiarkan atau diberitakan.

Wartawan Indonesia melindungi narasumber yang tidak bersedia disebut nama dan identitasnya. Berdasarkan kesepakatan, kalau narasumber meminta informasi yang diberikan untuk ditunda pemuatannya, harus dihargai. Dalam film Shattered Glass, tidak diceritakan mengenai hal ini. Stephen Glass tidak diperlihatkan dalam posisi sebagai wartawan yang diminta menunda suatu berita.

  1. Jurnalis harus membuat dirinya sebagai pemantau independen dari kekuasaan

Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk. Akurat berarti dipercaya benar sesuai keadaan objektif ketika peristiwa terjadi. Berimbang berarti semua pihak mendapat kesempatan setara. Tidak beritikad buruk berarti tidak ada niat secara sengaja dan semata-mata untuk menimbulkan kerugian pihak lain.

Film Shattered Glass (2003) tidak menghadirkan ketiga unsur tersebut karena tokoh Stephen Glass memberikan tulisan yang tidak akurat karena tidak menjelaskan fakta, ia memberikan berita yang tidak jelas sumbernya, dan belum jelas kebenarannya.

  1. Jurnalis harus memberi forum bagi publik untuk kritik maupun dukungan warga

Dalam hal ini wartawan atau jurnalis hendaknya selalu membuka telinga dan mata hati ketika dikritik atas berita yang diliput. Jurnalis yang baik hendaknya membuka forum public atau forum komentar ketika menyampaikan berita yang diliput, jadi apa yang salah dan apa yang keliru bisa di revisi dengan cepat, tepat dan akurat. Seperti yang ada pada film Shattered Glass (2003) bahwa jurnalis yang bernama Glass selalu mendongeng artikel yang ia buat dan ia selalu menganggap tulisannya selalu benar tanpa ada celah.

  1. Jurnalis harus berusaha membuat hal penting menjadi menarik dan relevan

Akurat berarti dipercaya benar sesuai keadaan objektif ketika peristiwa terjadi. Berimbang berarti semua pihak mendapat kesempatan setara. Tidak beritikad buruk berarti tidak ada niat secara sengaja dan semata-mata untuk menimbulkan kerugian pihak lain.

Film Shattered Glass (2003) tidak menghadirkan ketiga unsur tersebut karena tokoh Stephen Glass memberikan tulisan yang tidak akurat karena tidak menjelaskan fakta, ia memberikan berita yang tidak jelas sumbernya, dan belum jelas kebenarannya.

Kemudian hak jawab. Hak jawab adalah hak seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang merugikan nama baiknya. Hak koreksi adalah hak setiap orang untuk membetulkan kekeliruan informasi yang diberitakan oleh pers, baik tentang dirinya maupun tentang orang lain. Proporsional berarti setara dengan bagian berita yang perlu diperbaiki.

Fungsi ini dijalankan oleh editor New Republic Michael Kelly yang selalu menjawab pertanyaan orang yang merasa dirugikan oleh berita yang dibuat Stephen Glass. Namun, Stephen Glass selalu memberikan alasan yang berbeda dengan kenyataan dalam mengklarifikasi kebenaran berita.

  1. Jurnalis harus membuat berita yang komprehensif dan proporsional

Adalah kewajiban seorang wartawan untuk menjadikan isi berita yang ditulisnya menjadi proporsional dan komprehensif, inilah elemen ke-delepan. Proporsional serta komprehensif dalam jurnalisme memang tak seilmiah pembuatan peta. Berita mana yang diangkat, mana yang penting, mana yang dijadikan berita utama, penilaiannya bisa berbeda antara si wartawan dan si pembaca. Pemilihan berita juga sangat subjektif. Kovach dan Rosenstiel bilang justru karena subjektif inilah wartawan harus senantiasa ingat agar proporsional dalam menyajikan berita.

Tetapi kadang-kadang surat kabar menjadi tidak proporsional dalam prakteknya. Ditunjukkan dengan pemakaian judul-judul yang sensasional dan lebih ditekankan kepada aspek permainan emosional semata. Kovach dan Rosenstiel mengambil contoh yang menarik. Suratkabar sensasional diibaratkan seseorang yang ingin menarik perhatian pembaca dengan pergi ke tempat umum lalu melepas pakaian, telanjang. Orang pasti suka dan melihatnya.

Seperti yang dilakukan oleh Stephen Glass dalam memuat berita bohong dengan mengarang dan mendongeng artikel yang dibuatnya. Secara dasar hal ini sudah bertentangan dengan elemen dasar jurnalistik ini berita yang dimuat juga merujuk pada pihak-pihak tertentu tidak komperhensif, global, ekstensif, lengkap bahkan condong artikel yang di karang saja. Serta secara proporsional artikel yang dibuat oleh Stephen Glass juga karya dikarang saja dan hanya membuat sensasi audiens atau pembacanya saja agar tulisan atau karya yang ia buat dihargai dan laku.

  1. Jurnalis harus diperbolehkan mendengarkan hati nurani personalnya

Segala sesuatu yang berasal dari hati Nurani lebih baik daripada apapun. Dari persoalan yang terjadi didalam kehidupan wartawan jawabannya adalah bersumber dari hati Nurani. Wartawan yang berbohong, melakukan fiktifisasi narasumber atau apapun kejahilan seorang wartawan benar-benar harus berasal dari hati Nurani. Sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, seorang warawan harus mendasarkan pada hati nuraninya.

Bohong berarti sesuatu yang sudah diketahui sebelumnya oleh wartawan sebagai hal yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. Fitnah berarti tuduhan tanpa dasar yang dilakukan secara sengaja dengan niat buruk. Sadis berarti kejam dan tidak mengenal belas kasihan. Cabul berarti penggambaran tingkah laku secara erotis dengan foto, gambar, suara, grafis atau tulisan yang semata-mata untuk membangkitkan nafsu birahi. Dalam penyiaran gambar dan suara dari arsip, wartawan mencantumkan waktu pengambilan gambar dan suara. Serta menghormati hak narasumbernya. Menghormati hak narasumber adalah sikap menahan diri dan berhati-hati. Kehidupan pribadi adalah segala segi kehidupan seseorang dan keluarganya selain yang terkait dengan kepentingan publik.

Stephen Glass yang membuat karangan tentang beritanya dan memalsukan pendapat narasumber, melanggar kode etik ini karena dia mengarang sendiri pendapat narasumber untuk beritannya.

Pada film Shattered Glass menceritakan wartawan-wartawan New Republic yang menjalankan fungsi sebagai wartawan sebaik mungkin. Khususnya Michael Kelly editor New Republic yang selalu berusaha membuat berita berdasarkan fakta. Wartawan-wartawan new Republic telah berusaha menjalankan fungsi ini sebaik mungkin. Sayangnya Stephen Glass sebagai wartawan telah melanggarnya. Ia telah menyiarkan informasi yang bersifat dusta.

  1. Warga memiliki hak dan  tanggung jawab terhadap berita

Di dalam dunia digital, warga Memiliki hak dan kewajiban terkait berita. Warga tak hanya menerima informasi tetapi juga memproduksi informasi. Ada istilah citizen journalist. Mereka juga jadi penyebar  informasi di dunia maya. Wartawan atau jurnalis yang baik adalah wartawan yang professional. Cara-cara yang profesional adalah: a) menunjukkan identitas diri kepada narasumber; b) menghormati hak privasi; c) tidak menyuap; d) menghasilkan berita yang faktual dan jelas sumbernya; e) rekayasa pengambilan dan pemuatan atau penyiaran gambar, foto, suara dilengkapi dengan keterangan tentang sumber dan ditampilkan secara berimbang; f) menghormati pengalaman traumatik narasumber dalam penyajian gambar, foto, suara; g) tidak melakukan plagiat, termasuk menyatakan hasil liputan wartawan lain sebagai karya sendiri; h) penggunaan cara-cara tertentu dapat dipertimbangkan untuk peliputan berita investigasi bagi kepentingan publik.

Cara-cara profesional tidak ditempuh oleh Stephen Glass dalam memperoleh informasi dalam menulis beritannya. Stephen Glass memperoleh informasinya tidak berdasarkan tata cara yang etis, karena beberapa beritanya merupakan berita yang ia karang sendiri, bahkan beberapa sumber beritanya juga merupakan sumber berita karangannya sendiri.

Kemudian jurnalis juga tidak boleh meliput berita atau membuat berita dengan berprasangka, prasangka adalah anggapan yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui secara jelas. Diskriminasi adalah pembedaan perlakuan. Stephen Glass melanggar dasar jurnalis ini dengan prasangka bahwa dia menulis berita berdasarkan prasangkanya sendiri dan merupakan hasil imajinasinya.


Komentar